MOUNTAIN

Gunung adalah Alam yang Sangat Worth it untuk merefshkan diri, yang memanjakan mata dengan segala keindahannya, sangat cocok untuk gen z yang tidak asing dengan kata healing/self reward. tapi disini aku akan memberi point of view yang berbeda, bahawa ketika kita mendaki, bukan selalu tentang puncak saja, atpi kombinasi dari segala hal. banyak aspek yang tidak bisa di deskripsikan, because this about feel. 

 kebersamaan 

"ada yang rela menahan haus agar temannya bisa minum, ada yang rela membawa beban lebih berat agar temannya bisa melangkah lebih ringan." mendaki adalah analogi paling make sens, dengan diibaratkan kita hidup. disitulah perbedaan gunung dengan destinasi yang lain. bahwa dalam mencapai sesuatu yang indah. banyak aspek yang harus dilalui. bahkan jika kita sangat menikmati hidup ini dengan konsistensi akan inovasi di kombinasi dengan tujuan. tanpa rasa cemas ataupun takut, hidup ini akan terasa baik" saja, begitupun dengan mendaki. entah di puncak itu kabut, atau tidak mendapatkan sunrise. tapi kita masih merasakan kenikmatan di perjalanan itu sendiri.

         Sesimpel, bukan seberapa indah puncaknya

        

         tapi seberapa indah perjalanannya.

ketenangan

kota dengan kesibukannya. ada yang berangkat terburu-buru untuk masuk kerja, ada yang tergesa- gesa mengantar anaknya kesekolah, dan segala macamnya, lebih parahnya lagi jika berisik dengan menghina, dengan marah" karena merasa tidak adil, atau desak desakan merebut tempat duduk orang dsb. 

ketenangan untuk mengosongkan pikiran,  bener bener cuma jalan nikmatin jalannya, nikmatin udaranya, nikmatin alamnya

itulah gunung, tempat untuk tenang dari bisingnya dunia. selain rumah dan tempat ibadah.